Ini kejadian udah beberapa
tahun yang lalu saat-saat penelitian dulu (adduh, kini
berasa menjadi orang dewasa…/tua euy… )
Waktu itu aku dan
timku (2 orang aja sih), sebut saja
nano dan nana..,
Nano itu
laki-laki, kalau di kelas biasa dipanggil
Eko dan Nana itu Nurul (haddehhh…,
niat ngasih nama samaran
ndak sih ini yang crita…hwaaaa)
Aku cerita sedikit nih soal
penelitianku dahulu kala (syedihhh nyebut kata “dahulu kala nya”…., berasa
sudah berumur)
Aku,
Nano, dan Nana berada dalam satu team penelitian di bawah bimbingan dosen nutrisi dan produksi.
Kami awalnya mau
ambil judul penelitian terkait status mineral
pada kerbau di dataran tinggi dan dataran rendah
di Kab Kendal. Jadi kita musti ambil
sampel tanah, tanaman pakannya, air minumnya dan darahnya
(ngerriiiii…pake maenan darah segala/biasa aja kaleee -__-)
Lalu, singkat cerita..
Setelah
dibayangkan secara saksama dan dipertimbangkan
dengan matang (ini kek semacam
surat keputusan
aja yak…), kerbau itu hewan yang besar kawan, kita
sama sama tahu lah ya.
Bagaimana ceritanya kalau kerbau yang lagi santaii di tengah sawah ujug ujug
(tiba-tiba) kita ambil darahnya. Bayangin aja kalau
kita ngambil darah nyamuk (ehh
salah, kebalik)…kalau nyamuk ujug
ujug ngambil darah kita, tangan
kanan kiri dan tangan teman
teman mesti bakal dikerahkan untuk ngelus kasar
nyamuk tersebut kan?hmmm…., setelah
dipikirkan kembali kok mbuat perbandingannya
jauh juga ya, kerbau yang segedhe itu dengan
nyamuk (ampun dah….)
Kembali
ke jalan yang lurus…,
Bayangin aja
kalau kerbau ujug ujug disuntik
cussss dan diambil darahnya…pertama bayangkan kulitnya yang tebel itu kawannn, yakin
bisa mudah nembus tuh ke
pembuluh. Ke dua dia itu ndak
sekecil yang kita kira (kita??? Itu dari mana
mana keliatan gedhe kualiii..),
jadi kalau dia mendapat kejutan
berupa suntikan cusss yang belum tentu tepat sasaran
itu, bagaimana tidak menjerit itu kerbau (jangan
bayangin jeritannya cewek yeee…ini
kerbau gagah lhooo..). Ke tiga, katanya
sih kalau kerbau mengalami perlukaan, akan susah penyembuhannya, kita sebagai mahasiswa/i
yang haus kasih sayang, lebih tepatnya
memiliki jiwa kasih sayang terhadap
hewan (maklum, jurusan peternakan euyyyy …, ), mana tega kita menyakiti
hewan seBESARR itu…fix, alasan ke tiga mungkin
yang menguatkan kami (Pencitraan…hwaaa).
Karena kerbau kita batalkan,
jadi antrian selanjutnya adalah si hewan yang selalu
disalahkan oleh manusia-manusia yang mencari kesalahan yang lain (kambing hitam ceritanya, please jangan bilang garing
yak…heee). Siapakah dia…teteret tereeeetttt…
Yuuppp, betull
sekali. Goat, hewan itu yang kami pilih menggantikan kerbau (itu kambing yak kawan.., bukan spesies baru yang hidup di air pembuangan, got kaleee -__-)
Beberapa hari/minggu kita survey untuk mencari kambing
di pedesaan di daerah
Kendal. Dan akhirnya tiba
juga hari pengambilan sampel di masing-masing peternak yang sudah kita mintai
izin (agak dicepetin yeee, ngetiknya lumayan membuang energy juga… :D)
Waktu itu,
Nano dan nana yang bertugas
mengambil darah kambingnya. Lalu peranku apa
disitu?? (sungguh
kalian jangan meremehkan aku seperti itu
… haddehhh siapa juga pembaca yang meremehkan. Lebih tepatnya itu Fakta….
Hwaaa).
Iya, aku takut kalau ngambil
darahnya tidak tepat sasaran dan
bias melukai hati kambing tersebut, karena kecewa dengan
janjiku bahwa aku tidak akan
melukai dirinya (asseeek…,halloo ini kambing hlooo).
Jadi kuputuskan, aku yang ngambil sampel
tanah, air dan daun daunan saja.
Itu bukan karena mudah
lhooo kawan, ngambilnya ndak semudah yang kalian bayangkan.
Tanahnya ituuu, isinya cacing-cacing guedhe-guedhe, coba kalau itu cacing
bisa nggigit, ngeri juga kan pengorbananku untuk ngambil sampel
tanah? (inget
lia..inget,
mana ada sejarahnya cacing itu nggigit ..ampun dah).
Sama satu
lagi peranku di penilitian itu. Ini agak lumayan
bagus nih
job nya.., apa coba???jadi
malu mau cerita.. Aku juga
ikut berperan juga kok dalam
pengambilan darah kambingnya… (pakai
kacamata item duluuu….sillauwww meen). Aku dipercaya untuk
memegangi tabung vakum untuk tempat
darah yang telah berhasil disuntik dari kambing (keren
nya dimana ya…? Tolong bisa dijelaskan
sudari penulis?
-__-).
Jangan gitu
dulu, itu resikonya besar lhooo. Kalau ngambil darah kambing,
jika ada kesalahan kan
yang sakit kambingnya. Hlaaa kalau ndilalahnya
masukin darah dari suntikan ke
tabung vakum ada kesalahan, siapa coba yang menderita?., ada dua jawaban nih…
pertama, kalau si pemegang suntikan
ndak focus waktu masukin jarumnya ke tabung bisa
jadi itu darah ndak masuk
ke tabung malah terbuang (sia sia nie
yee ceritanya..), dan yang ke dua,
jika itu jarum nyasar ke
sasaran empuk (tanganku kawan…kan empuk gitu),
apa yang akan terjadi dengan darah kambing di suntikan itu???? Betulll sekali kawan… itu cairan
darah akan
mengalir ke tempat yang lebih rendah (dimana itu??? Tangankuuuuuuu oiyyy.., bisa jadi
kemasukan darah kambing……mengikuti aliran darah yang begitu kencang dan merambat ke
organ organ dalamku…ohhhh noooooo…., aku akan
menjadi kambing kah????? Tandu..mana tandu…aku butuh ambulance…(hmmmmm…, segitunya yeeeee…ini anak
terlalu berlebihan atau memang imajinasinya
terlalu tinggi yak…. -__-)
Jadi ini kejadian nyata kawan. Temanku Nana salah memasukkan
jarum suntikan. Yang seharusnya ke
tabung vakum, tetapi malah ke
tanganku yang lagi megang tabung vakum.
Dan aku yakin udah ada setidaknya
sedikit dari darah kambing itu
telah melaju ke dalam aliran
darah di tubuhku…asseeeekkk, bahsanya itu hlooo…,biasa aja -__-)
Aku berusaha
bersikap biasa aja, karena kalau
aku heboh, nanti pulangnya semakin molor dan
membuang-buang waktu.
TTTTappiiiii,
disepanjang perjalanan aku mikir dan
mengingat-ingat sinetron dan film yang pernak ibuku tonton (alibi, lagi lagi mengkambinghitamkan
ibu ..haaaaa). Biasanya kan ada tuh cerita darah
ular/kera/siluman/apa ja
deh yang bukan manusia masuk ke
darah manusia nantinya mereka pada bisa berubah
jadi hewan tersebut. Bayangin saja, kalau aku nantinya diusir
dari rumah kampong halamanku karena keluargaku tidak mengenaliku, aku bisa dibilang lebih
mirip kambing daripada mermaid (hloooo…, iya itu yang lagi
trend. Dengerin ajja..),. Bayangkan aja kalau aku
pulang waktu musim haji alias hari qurban, mau diiket
di poon mana nantinya aku sebelum dikekkkkk..(sembelih).
Sampai di kostan
aku Tanya ke temennya temenku yang kuliah di kedokteran. Efek apa
yang akan ditimbulkan dari case ku ini.
Aku harap jika itu
jawaban yang kurang enak didengar, dia mau mengatakan
yang tidak sebenarnya agar bisa menghibur hatiku (meksooo….hhaaa). Kata ibu dokter, itu tidak
masalah dan tidak akan
menjadikan penyakit atau perubahan tertentu. Tubuh akan merespon negatif
terhadap sesuatu material asing yang masuk ke tubuh (aku
tahu kok, kawan kawan pasti
tahu itu kalimat bukan keluar
dari mulutku…, ndak sescientific itu aku nya….#mengenaskan).
OK,, aku percaya apa
yang disampaikan oleh calon bu dokter
tersebut (secara itu berita menggembirakan,,
jangan disia siakan euyyy…). Hari demi hari berlalu, dan aku
tidak mengalami perubahan atau penyakit tertentu….Alhamdulillah….
Sekarang
tinggal membereskan urusanku dengan Nana… ,sebagai tersangka
percobaan perlakukan memalsukan identitas (ku sebagai manusia
… )…
Pesan untuk teman teman
yang suka ngambil ngambilin darah gitu (syereem amat..itu yakin
orang????hiiii). , lebih hati hati
yaa dalam proses pengambilan darah dan memasukkan darah ke tabung
vakum. Jangan sampai ada kejadian
lebay ala penulis ini lagi….
Sungguh mengenaskan… -__-